Politeknik APP : Kehadiran Mahasiswa di Kelas Praktikum harus 100% . Setuju atau tidak ?
Masalah yang sedang hangat diperbincangkan di lingkungan kampus Politeknik APP Jakarta adalah masalah absensi diberlakukan harus 100% untuk angkatan 2015 dan seterusnya. Ini ditimbang dari segi kurikulum yang akan mengadakan uji kompetensi bagi setiap bidang praktikum di akhir semester. Namun disisi, ada pro dan kontra yang terjadi.
Mari kita bahas!
Manusia merupakan makhluk ciptaan tuhan yang dibekali akal pikiran. Bagai sebilah pedang, semakin sering akal dan fikiran diasah semakin tajam, dan sebaliknya.
Maka dari itu semakin banyak tugas maka semakin sering kita belajar.
Belajar merupakan salah satu cara mengasah kemampuan akal pikiran. Dengan belajar yang tekun, serta rajin membaca akan membuat kita menjadi lebih berwawasan luas serta dapat dengan mudah menyerap segala hal yang bermanfaat.
Namun, kapasitas dan kemampuan masing-masing individu berbeda antara satu dengan yang lain. Oleh sebab itu muncul istilah pandai dan bodoh. Padahal, hanya terdapat sedikit perbedaan antara dapat memahami dengan cepat atau memakan waktu yang lebih lama. Dan persoalan sebenarnya hanyalah terletak pada malas atau rajinnya seseorang.
Namun, yang kita bahas kali ini adalah masalah absensi yang membebani mahasiswa. Mahasiswa yang tidak ikut satu kali pertemuan terancam mengulang. Karena jika tidak ikut praktek kita jadi tertinggal. Padahal ada hal-hal yang harus akademik pertimbangkan seperti jika sakit, atau ada keperluan penting lainnya. itu harus menjadi tolak ukur dalam keputusan.
Akhirnya yang pro berpendapat bahwa " ketika belajar seseorang harus menguasai keseluruhan, misalnya ia sedang membuat cangkir. nah, ketika saat pembuatan gagang bagian cangkir tesebut ia tidak hadir maka akan berbeda pula hasilnya dengan yang sudah belajar membuat gagang cangkir".
Kontra berpendapat bahwa "mereka bukan robot yang selalu bisa hadir dan fit setiap saat. mereka beranggapan bahwa daya tangkap seseorang berbeda-beda dan cara belajar mereka pun beda pula."
Pro mengatakan " Namun, kebanyakan mahasiswa berorientasi pada nilai bukan ilmu, mudah memperoleh pdan karena pihak dosen atau universitas memberikan peraturan untuk kehadiran mahasiswa minimal 75%, maka para mahasiswa menjadi berpikiran kuliah hanyalah memenuhi absensi semata."
Kontra "Sebagai makhluk sosial, mahasiswa juga memerlukan pergaulan diantara sesama mahasiswa. Para mahasiswa memiliki kesempatan berkumpul dengan membentuk atau bergabung dengan organisasi lain." Pro mengatakan " Ketika ia bisa mengatur jadwal maka semuanya tidak akan menjadi masalah"
Kontra "bagaimana kita dapat mengatur waktu, sedangkan kita harus hadir selalu disetiap pertemuan praktikum?"
Pro " Peraturan dibuat atas dasar yang jelas, menjadi mahasiswa adalah tanggung jawab. Jika ia tidak bisa bertanggung jawab untukenyusun jadwal maka ia belum bisa mengatur jadwal ketika ia bekerja nanti"
Kontra " Kami bukan mahasiswa pengejar nilai, atau predikat cumloud. Kami disini selain belajar untuk soft skill juga kami belajar hard skill yaitu pengaplikasiannya ke organisasi, sedangkan waktu yang diberikan terbatas. Kami juga bukan mahasiswa akademika yang memikirkan akademik semata. semua harus balance.
Pro " sudah dijelaskam bahwa tergantung seseorang itu sendiri dapat memanage waktu atau tidak"
kontra " lalu untuk sakit, atau jika kami terjadi kecelakaan apakah karena itu kami harus mengulang? ingat segala musibah itu dari Tuhan.
Pro " apakah Anda ingin sakit? ingin celaka? iya memang semua kehendak Tuhan. tapi jika kita masih bisa berdiri kenapa masih mengeluh."
Kontra " Jika kita berdiri dan itu semakin parah ? apakah Anda akan bertanggung jawab ?"
Pro " Kami menetapkan aturan ini ada dasarnya, agar kalian dapat mengikuti uji kompetensi nantinya"
Kontra " setiap orang itu mempunyai kompetensi, jika ada seseorang yang tidak berkompetensi apakah nantinya akan langsumg diluluskan hanya akibat ia masuk 100%. setiap orang memiliki keahlian masing-masing, bisa saja yg tidak masuk 100% ia malah lebih baik dari yang masuk 100%."
Pro " keputusan tidak dapat diganggu gugat. demi tercapainya tujuan kurikulum, terciptanya kedisiplinan dan tanggung jawab yang diharapkan menjadi bekal setelah lulus nanti. Di universitas lain pun sama kehadiran praktikum harus 100%."
Kontra " Kami menuntut hak kami sebagai manusia yang harus bersosial dan sewaktu-waktu jika kami tidak mampu hadir dalam praktikum atas alasan yang tidak bisa di toleransi. "
Akhirnya keputusan yang diambil adalah Setiap praktikum harus masuk 100% namun jika ada alasan yang tidak bis ditolenransi seperti sakit (ada keterangan surat dokter) ada keperluan (langsung berbicara dengan dosen yang bersangkutan) maka akan dikompensasi berupa tugas, atau ikut dalam kelas praktikum dalam minggu yang sama namun hari berbeda dikelas lain.
Keputusan pun disepakati. Akhirnya masalah absensi terselesaikan dengan baik.
Komentar
Posting Komentar